Sabtu, 26 Juni 2010

Definis Mawar Hitam

BLACK rose (simbolisme)

Black Rose (mawar warna hitam) sebenarnya tidak ditemukan di alam seperti itu, namun mereka sering muncul dalam fiksi dengan banyak arti yang berbeda seperti "black magic", "barkarole", "hitam keindahan" dan "Baccara" dan kematian varietas mawar. Bunga-bunga mawar hitam yang biasa sebenarnya disebut warna merah yang sangat gelap.

Mawar Hitam Adalah Salah Satu Bahasa bunga

Pada abad ke-18, bahasa bunga menjadi populer. Dalam kode ini, mawar hitam untuk kebanyakan orang menandakan kematian, atau kebencian. Tapi itu juga berarti perpisahan. Hitam naik berarti membalas dendam kepada musuh atau ingin membunuh seseorang.
Mawar hitam jarang digunakan merupakan simbol dari gerakan anarkis.

Salah Satu Bentuk Nazisme

Selama Perang Dunia II, sebuah kelompok yang disebut White Rose, yang dipimpin oleh saudara Hans dan Sophie Scholl, yang dibentuk untuk menentang Nazi, tapi dibongkar dan anggota mereka dieksekusi. Karena ini, beberapa klaim bahwa Nazi menggunakan mawar putih sebagai simbol pengkhianat dan mawar hitam sebagai simbol dari semua yang baik (kemenangan atas mawar putih).


Muncul juga dalam Berbagai Anime

-Dalam serial anime Ranma ½, Kodachi Kuno, adik Tatewaki Kuno dijuluki 'Black Rose'. Dia adalah sombong, kekanak-kanakan, licik, dan kadang-kadang psikotik gadis muda yang sering mempunyai kelopak mawar hitam mengikuti di belakang saat ia lompatan.

-Dalam serial anime Sailor Moon, Tuxedo Mask menggunakan mawar merah sebagai senjata (dan putih ketika dia menyamar sebagai Moonlight Knight di beberapa titik), tetapi ketika ia berada di bawah kendali Ratu Beryl, salah satu dari seri 'penjahat, dengan mawar berubah menjadi hitam.

-Dalam anime / manga ". Hack", salah satu karakter perempuan bernama BlackRose. Dia adalah permainan video avatar (representasi visual) gadis manusia (Akira Hayami) dalam permainan "The World".

-Dalam serial anime Detective Academy Q anggota Pluto Ryuu memberikan mawar hitam sebagai simbolisme.

-Dalam serial anime Saint Seiya, santo emas Pisces, Aphrodite, menggunakan mawar hitam tepat dijuluki sebagai "Piranha Roses" untuk menyerang dan membunuh musuh-musuhnya.

-Akiza Izinski Yu-Gi-Oh! 5Ds juga dikenal sebagai Black Rose Duelist.

-Dalam serial anime Ouran High School Host Club karakter Nekozawa of Black Magic Club adalah sering ditampilkan dengan mawar hitam di sekelilingnya, menandakan gelap dan cara yang misterius.

Sabtu, 05 Juni 2010

Kelelawar sebagai obat asama..!!!!!!

Kelelawar sebagai obat asma

Daging kalong atau kelelawar dipercayai dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti
asma, gatal - gatal atau alergi pada kulit hingga menjaga stamina bagi pria
atau wanita.
Masalah penggunaan daging kelelawar sebagai obat ternyata bisa dianggap
benar berdasarkan beberapa penelitian. Salah satunya adalah penelitian MJ
Naya yang pernah terbit dalam sebuah jurnal kesehatan terbitan pemerintah Spanyol. Menurut Naya ada jenis daging yang bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan radang tenggorokan.

Berdasarkan data itulah beberapa mahasiswa dari Universitas Brawijaya tahun lalu mempublikasikan hasil penelitian mereka mengenai pengobatan asma menggunakan daging kelinci. Hal itu bisa dilakukan karena daging kelinci ternyata mengandung satu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan berbagai senyawa lain seperti lemak omega tiga dan sembilan, disinyalir bisa sebagai penyembuh penyakit asma. Dan menurut hasil penelitian mereka juga, didapat kemungkinan bahwa kelelawar juga memiliki senyawa jenis serupa.

Secara teknis, daging penghasil senyawa kitotefin ini berfungsi untuk menstabilkan membran sel mastosit. Asma, yang terjadi lantaran alergi bisa dicegah dengan adanya daging bersenyawa kitotefin itu di dalam tubuh. Sebab daging tersebut merangsang terbentuknya antibodi pada tubuh. Dan apabila antibodi tersebut melekat pada sel mastorit, bisa menyebabkan pecahnya membran. Pecahnya membran bisa membentuk otot-otot polos saluran napas berkontraksi. Hasilnya, saluran napas menyempit hingga terjadi asma.

Yang perlu diperhatikan mungkin hanya masalah pengolahan daging
sebelum dimakan. Sebab kalau sembarangan mengolah bisa mengakibatkan hilangnya kadar kotitefin yang ada. Jadi disarankan tidak mengolah daging dalam kondisi terlalu panas. Suhu yang disarankan untuk memasak daging ini, jangan sampai melebihi 150 derajat Celcius.



SUMBER :
http://www.scribd.com/doc/19011934/kalong-dalam-dimensi-kesehatan-islam-dan-matematis



Fitofarmaka dan Obat Herbal

Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi. Saat ini baru 5 produk yang ada dipasaran, yaitu:
Nodia
heumaneer
StimunoTensigarp
X-Gra.
Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, memiliki lebih
kurang 30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies di antaranya termasuk tumbuhan
berkhasiat (180 spesies telah dimanfaatkan oleh industri jamu tradisional) merupakan
potensi pasar obat herbal dan fitofarmaka.

Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yangl alu terbukti dari adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang nDalem dan relief candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya. Obat herbal telah diterima secara luas di negara berkembang dan di negara maju.

Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia) hingga 65% dari penduduk negara maju dan 80 % dari penduduk negara berkembang telah menggunakan obat herbal. Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat
modern untuk penyakit tertentu di antaranya kanker serta semakin luas akses informasi
mengenai obat herbal di seluruh dunia. Pada th 2000 diperkirakan penjualan obat herbal di dunia mencapai US$ 60 milyar.

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini menunjukkan dukungan WHO untuk back to nature yang dalam hal tertentu lebih menguntungkan. Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi pengaruh musim dan tempat asal tanaman terhadap efek, serta lebih memudahkan dalam standardisasi bahan obat maka zat aktif diekstraksi lalu dibuat sediaan fitofarmaka atau bahkan dimurnikan sampai diperoleh zat murni.

Di Indonesia, dari tahun ke tahun terjadi peningkatan industri obat tradisional, menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan sampai th 2002 terdapat 1.012 industri obat tradisional yang memiliki izin usaha industri yang terdiri dari 105 industri berskala besar dan 907 industri berskala kecil. Karena banyaknya variasi sediaan bahan alam maka untuk memudahkan pengawasan dan perizinan maka Badan POM mengelompokkan dalam sediaan jamu, sediaan herbal terstandar dan sediaan fitofarmaka. Persyaratan ketiga sediaan berbeda yaitu untuk jamu pemakaiannya secara empirik berdasarkan pengalaman, sediaan herbal terstandar bahan bakunya harus distandardisasi dan sudah diuji farmakologi secara eksperimental sedangkan sediaan fitofarmaka sama dengan obat modern bahan bakunya harus distandardisasi dan harus melalui uji klinik.

Dalam upaya peningkatan pemanfaatan bahan alam Indonesia yang terjamin
keamanannya, Badan POM bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi termasuk ITB
sedang meneliti 9 tanaman obat unggulan nasional sampai ke uji klinis. Tanaman tersebut adalah: salam, sambiloto, kunyit, jahe merah, jati belanda, temulawak, jambu biji, cabe, Jawa, mengkudu.

Dengan melihat jumlah tanaman di Indonesia yang berlimpah dan baru 180
tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh industri maka peluang bagi
profesi kefarmasian untuk meningkatkan peran sediaan herbal dalam pembangunan
kesehatan masih terbuka lebar. Standardisasi bahan baku dan obat jadi, pembuktian efek
farmakologi dan informasi tingkat keamanan obat herbal merupakan tantangan bagi
farmasis agar obat herbal semakin dapat diterima oleh masyarakat luas.




SUMBER :
http://www.itb.ac.id/focus/focus_file/orasi-ilmiah-dies-45.pdf.
http://tukangobatbersahaja.wordpress.com/2009/07/24/obat-herbal-dan-fitofarmaka/

Jumat, 04 Juni 2010

sedikit foto tentang farmasi










seJarah Farmasi

1. Zaman Prasejarah
Farmasi telah ada sejak pemikiran manusia mulai berkembang meski dalam
bentuk yang sangat sederhana. Manusia purba belajar dengan menggunakan
insting dan observasi terhadap burung-burung dan hewan-hewan buas. Mereka
juga memanfaatkan air dingin, daun, kotoran, dan lumpur. Dengan berbagai
usaha yang bersifat coba-coba, manusia purba mempelajari berbagai hal untuk
menolong sesamanya. Dalam waktu singkat, mereka dapat menggunakan
pengetahuannya dan bermanfaat bagi orang lain. Meskipun menggunakan
metode yang masih kasar, beberapa obat masa kini berasal dari sumber-sumber
yang telah digunakan oleh nenek moyang kita tersebut.

2. Farmasi pada Masa Babylonia Kuno
Babylon, permata bagi Mesopotamia kuno, sering disebut juga sebagai tempat
munculnya peradaban manusia, adalah yang pertama menemukan dan
melaksanakan praktek peracikan obat. Para ahli penyembuh ketika itu (sekitar
2600 SM) melaksanakan tiga peran berbeda secara bersamaan sebagai
agamawan, dokter, dan apoteker. Naskah-naskah medik ditulis di atas tablet-
tablet tanah liat yang berisikan gejala-gejala penyakit, resep dan cara peracikan
obat, dan juga doa-doa. Orang-orang babylon telah berhasil menemukan hal-hal
penting dalam upaya penyembuhan penyakit yang pada masa sekarang dikenal
dengan farmasetik modern, ilmu kedokteran, serta kegiatan-kegiatan spiritual.

3. Farmasi pada Masa Cina Kuno
Kefarmasian di Cina menurut legenda pertama kali dikembangkan oleh Shen
Nung (sekitar 2000 SM). Seorang kepala suku yang telah mencari dan
menginvestigasi khasiat obat dari ratusan herbal. Beliau diyakini mencobakan
beberapa herbal tersebut terhadap dirinya sendiri, serta menulis Pen T-Sao
pertama, tulisan tentang herbal-herbal asli yang berisikan 365 jenis obat-obatan.
Sesuatu yang masih dipuja oleh orang cina asli penghasil obat sebagai wujud
perlindungan Tuhan untuk mereka. Shen Nung secara menakjubkan menguji
beberapa herbal, kulit kayu, dan akar yang diperoleh dari ladang, rawa-rawa,
dan hutan yang masih dikenal dalam bidang kefarmasian hingga kini.
Menggunakan background “Pa Kua”, suatu simbol matematis dari penciptaan
dan kehidupan. Tanaman-tanaman obat yang ditemukan oleh Shen Nung antara
lain podophyllum, rhubarb, ginseng, stramonium, kulit kayu cinnamon, dan juga
seperti yang berada di tangan bocah pada gambar, ma huang, atau disebut juga
ephedra.

4. Papyrus Ebers
Praktek pengobatan di Mesir telah berlangsung sejak tahun 2900 SM dan mereka
juga diketahui memiliki catatan formula obat fenomenal, Papyrus Ebers, yang
dibuat sejak 1500 SM. Papyrus Ebers tersebut memuat sekitar 800 formula dan
700 macam obat-obatan. Pusat farmasi di Negara Mesir kuno diselenggarakan
oleh dua orang pejabat negara yang bertindak sebagai Ahli Farmasi di suatu
ruangan yang disebut sebagai “Rumah Kehidupan”. Dengan seting kira-kira
seperti gambar ini, Papyrus Ebers didiktekan oleh seorang ahli farmasi mengenai
prosedur formulasi yang sedang dikerjakan.

5. Bapak Botani: Theophrastus
Theoprastus (sekitar 300 SM) adalah sosok ilmuan Yunani kuno ternama yang
dikenal sebagai filosof besar dan ahli dalam ilmu alam dan disebut-sebut sebagai
Bapak Botani. Berbagai observasi dan pengamatan yang dilakukannya mengenai
medis dan herba merupakan suatu pencerahan bagi pemahaman manusia.
Beliau bertindak sebagai pengajar bagi sekumpulan siswa yang mempunyai
minat yang sama dengannya. Di dalam gambar ini Beliau memperagakan
tanaman Belladonna, dan di belakangnya terletak bunga pomegranate, senna, dan
juga manuskrip-manuskrip perkamen. Siswa juga terlihat menggunakan papan
gading yang dilapisi madu warna sebagai alat tulis.

6. Sang Toksikolog: Mithridates VI
Mithridates VI adalah seorang raja negeri Pontus (sekitar 100 SM) yang
senantiasa bertempur melawan kekaisaran Romawi. Beliau adalah ilmuan
toksikologi yang menemukan tidak hanya tentang berbagai jenis racun, namun
juga bagaimana mencegah dan mengobati efek racun. Mithridates VI tanpa
banyak pertimbangan menggunakan tubuhnya sendiri dan juga tubuh para
tahanan sebagai "kelinci percobaan" dalam mengujicoba berbagai racun dan
antiracun. tampak dalam gambar, di belakang Mithridates terletak rhizotomists,
offering fresh, flowering aconite, ginger,dan gentian. Dan di kanan bawah gambar
terletak dua buah wadah biang sampanye. formula yang diramu Mithridates
yang paling terkenal adalah suatu panantidotal yang populer digunakan selama
kurang lebih seribu tahun yang dikenal dengan Mithridatum.

7. Terra Silgillata: Merek Obat Pertama
Orang-orang masa lampau telah mempelajari manfaat dari merek dagang yang
merupakan identitas suatu barang yang digunakan untuk meraih konsumen.
salah satu therapeutic agent yang memakai merek dagang adalah Terra Sigillata
(cap Bumi), suatu tablet tanah liat yang berasal dari pulau Mediteranean di
Lemnos sebelum tahun 500 SM. setiap tahunnya tanah liat digali di terowongan
Lemnian dihadiri oleh pemerintah dan pendeta-pendeta. tanah liat dicuci,
disuling, dan digulung dengan ketebalan tertentu, tanah liat itu dibentuk seperti
pastilles dan diberi cap oleh para pendeta wanita, lalu dikeringkan di bawah
sinar matahari. Lalu tablet-tablet itu didistribusikan secara komersial
.

8. Dioscorides
Dengan adanya berbagai pencapaian dalam dunia ilmu pengetahuan serta
perkembangan yang memotivasi banyak orang melakukan observasi atau studi
intensif oleh para saintis, penelitian menjadi kian penting bagi kebutuhan
perdagangan dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Pedanios
Dioscorides (abad pertama masehi), adalah saintis yang telah berkontribusi
dalam bidang kefarmasian. Untuk mempelajari Materia Medica, Beliau
melakukan kerjasama dengan tentara romawi di seluruh dunia. Dia mencatat
hasil-hasil observasi, menyampaikan tentang cara yang baik dalam
mengumpulkan, menyimpan, dan menggunakan obat-obatan. Berbagai uji coba
yang telah dilakukannya terus digunakan sampai pada abad keenam.

9. Galen
Galen adalah sosok dari masa lalu yang sampai sekarang masih sangat
dihormati oleh profesi farmasi dan kedokteran. Galen (tahun 130-200 M)
merupakan pakar praktisi dan pendidikan farmasi dan kedokteran di Roma.
metode yang diterapkannya dalam menyiapkan dan meracik obat telah
digunakan di dunia barat selama 1500 tahun, dan namanya sendiri telah
diasosiasikan dengan metode peracikannya yang dikenal dengan galenika.
Beliau adalah penemu dari formula krim dingin, yang secara esensial adalah
sama dengan krim yang kita kenal sekarang. banyak prosedur-prosedur yang
ditemukan Galen masih digunakan di laboratorium peracikan modern masa
kini.

10. Damian dan Cosmas
Identiknya dua professional kesehatan, farmasi dan kedokteran, digam-barkan
secara menarik oleh pasangan kembar, Damian (Farmasis) dan Cosmas (Dokter).
Pasangan tersebut merupakan keturunan arab yang beragama nasrani. Mereka
memasukkan unsur religius dalam pengetahuan mereka untuk membantu
pasien. Karir mereka berahir pada tahun 303 M secara martir dan selama
berabad-abad makam mereka di Kota Syiria (Cyprus) dianggap suci. Mereka
termasuk dari deretan saintis penting yang menyokong kefarmasian dan
kedokteran.


SUMBER :
http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:XYWwxeG0TOAJ:www13.indowebster.com/c89d9af606804751cbe8fa592dced21e.pdf+sejarah+kefarmasian&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShHfRhsKVU3ICVsZfCRVQJ9sJRsAzovQUsWGOwIekspvdx0mcsTrBRfsJIiKqwH0-jS5Ptwfjhl5cXufOqMB9pb5041pMuJjumq3zjJFdAh8bP04QJK7nHhxy8f9zvwQ9owhGkc&sig=AHIEtbTItxTJor1mPSOEld9HL2CyuuyITA